Eksotisnya Sarung Tenun Batik Sutra Polewali Mandar

Indonesia mempunyai kekayaan budaya yang cukup beragam, salah satu kekayaan budaya itu adalah kain tradisional yang diwariskan oleh nenek moyang secara turun-menurun sejak zaman dahulu kala. Jika di pulau Jawa anda mengenal kain batik, maka di pulau Sulawesi anda akan mengenal kain tenun tradisional. Terdapat satu daerah yang sangat dikenal sebagai penghasil kain tenun sutra adalah daerah Polewali Mandar di Sulawesi Barat. Kabupaten Polewali Mandar mempunyai keindahan pantai beserta alamnya yang tampak begitu mempesona. Selain itu, Mandar juga memiliki seni budaya alam yang cukup tinggi. Melalui tangan-tangan terampil dan halus kaum wanitanya, terciptalah satu karya maha besar khas Mandar yaitu Saqbe Lipaq atau lebih dikenal dengan nama Sarung Tenun Sutra Mandar.

Ciri khas dari Sarung Tenun Sutra Mandar mempunyai warna-warna cerah atau terang seperti merah dan kuning dengan desain garis geometris yang lebar. Meskipun memiliki pola sederhana tapi benang perak dan emas yang menjadi bahan-bahan dasar kain sutra ini membuat kain Sarung Tenun Sutra Mandar terlihat indah dan istimewa. Kain ini pada umumnya dingin melekat di badan, mudah dilipat dan dimasukkan ke dalam tas-tas penyimpan pakaian ketika anda bepergian, karena kain ini mempunyai tekstur kain yang sangat tipis dan halus.

Kain Sutera Mandar atau Lipaq Saqbe saat ini masih diproduksi dengan metode konvensional, sehingga untuk menghasilkan satu lembar Saqbe Lipaq membutuhkan waktu 2 sampai dengan 3 minggu, bahkan berbulan-bulan tergantung pada tingkat kesulitan motifnya, namun ketika selesai memproduksi, mereka masih harus memasarkan produknya. Karena kabupaten Polewali Mandar baru saja melepaskan predikat daerah tertinggal, sehingga berpengaruh besar terhadap daya beli masyarakatnya terhadap kain jenis ini. Masyarakat masih sedikit yang berminat membeli kain tradisional ini dengan harga yang layak, oleh karena itu mereka lebih banyak menawarkannya kepada para pelancong dari dalam negeri atau turis mancanegara.

Sebagai bahan informasi, di bawah ini kami berikan tips mudah untuk mengenal kain Sarung Tenun Sutra Mandar yang asli :

1). Dikenal sebagai salah satu produk kain batik sutra yang bertekstur halus, Sarung Tenun Sutra Mandar bukanlah kain biasa yang dapat dikenakan untuk sehari-hari. Penyebabnya adalah kain ini termasuk kain mahal yang diberi warna dari bahan pewarna alami, sehingga tidak boleh dicuci secara sembarangan. Cukup dibersihkan dengan cara dikeringkan saja. Kain Tenun Sutera Polewali Mandar umumnya dipakai untuk upacara adat atau upacara kebesaran di desa-desa. Seperti halnya kain Ulos yang dimiliki oleh suku Batak di Sumatera Utara yang hanya dikenakan pada acara tertentu saja. Sarung Tenun Sutra Mandar pun begitu, hanya dikenakan pada acara-acara tertentu misalnya pernikahan, upacara keagamaan dan kadang-kadang untuk shalat Jumat di masjid.

2). Kain Sutera Mandar asli mempunyai kualitas yang sangat bagus, tetapi dijual dengan harga yang bervariasi dari cukup terjangkau hingga yang paling mahal. Harga selembar kain Sarung Tenun Sutra Mandar berkisar mulai Rp.100.000 hingga Rp. 500.000. Untuk bisa medapatkan kain ini, silahkan datang saja ke Sulawesi Barat, datang saja ke desa Pambusuang, kabupaten Polewali Mandar dimana terdapat pusat pengrajin kain Sarung Tenun Sutra Mandar. Di desa Pambusuang, rata-rata penduduknya bekerja menenun sarung tenun Sutra Mandar di rumah mereka masing-masing.

Akhir-akhir ini beberapa remaja putri sudah mulai meneruskan tradisi menenun sutera tradisional khas Polewali Mandar, walaupun mereka masih harus mengerahkan tenaga dan pikirannya untuk menjual dan memasarkan produk-produk mereka setelah pemprosesan kain tenun selesai dilakukan. 

Marilah kita bersama-sama turut menjaga dan melestarikan kain tenun sutera Polewali Mandar dengan membeli produk mereka, karena jika bukan kita yang berupaya untuk menjaganya, lalu siapa lagi yang akan menjaga tradisi budaya Indonesia, khususnya seni membuat kain tenun sutra Mandar. 

Share on : Facebook Twitter Google+